• Adab Bertamu

    Adab Bertamu

    Sebagai manusia yang memiliki jiwa sosial, tentu saja selalu ada rasa ingin berinteraksi dengan orang lain. Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia merupakan suatu tanda ketakwaan kepada tuhannya. Begitu agamapun mengajarkan kita untuk berinteraksi dengan orang lain, tiada lain tujuannya adalah untuk saling mengenal dan kemudian dapat saling tolong menolong saat salah satunya mendapat kesulitan.

    Silaturahim, begitulah agama menyebutnya, Allah menjanjikan keberkahan hidup bagi yang selalu menjaga tali silaturahmi dengan sesamanya khususnya kerabat dan keluarganya.

    Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjalin silaturrahmi dan mempererat tali persaudaraan. Salah satunya adalah saling mengunjungi rumah satu sama lain atau bertamu. dengan bertamu ia akan menegnal sudaranya, tetangganya, dan bahkan lebih mengetahui keadaan mereka.

    Membahas tentang bertamu Islam memiliki adab-adab yang harus di patuhi oleh seorang muslim. Adab-adab itu di tunjukan agar si penerima tamu merasa tetap di hormati dan si tamu tetap menjunjung sikap sopan santun dan tatakrama sehingga sang penerima tamu tidak keberatan saat di kunjungi.

    Adab Bertamu

    1. Mengucapkan Salam danMinta Izin Masuk 

    Terkadang seseorang bertemu dengan memanggil-manggil nama yang hendak di temui atau dengan kata-kata sekedarnya. Rasulullah mengajarkan, hendaknya seseorang ketika bertamu memberikan salam dan meminta izin untuk masuk.

    Allah Berfirman 

    "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat."(Q.S. Annur ;27)

    Sebagaimana juga terdapat dalam hadist dari Kildah ibn al-Hambal ra, ia berkata :

    "Aku mendatangi Rasulullah SAW lalu aku masuk kerumahnya tanpa membaca salam. Maka Rasulullah SAW bersabda: keluarlah dan ulangi lagi dengan mengucapkan "assalamualaikum", bolehkah aku masuk?" (HR.Abu Daud dan Tirmidzi berkata:Hadist Hasan)

     2. Ketukan Yang Tidak Menggangu 

    Seringkali ketukan seorang tamu untuk mengetuk sipenghuni rumah sering mengganggu dengan suara yang berlebihan. Baik cara mengetuk atau keras saat mengetuknya. Maka hendaklah ketukan itu dengan ketukan sewajarnya, dan bukan ketukan yang keras sehingga mengganggu si penghuni rumah, membuatnya kaget atau bertujuan untuk membangunkan si penghuni rumah. Sebagaimana di Ceritakan oleh Annas bin Malik ra :

    "Kami di masa nabi shalallahu alaihi wasallam mengetuk dengan kuku-kuku. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)

    3. Posisi Berdiri Tidak Boleh Menghadap Pintu

    Hendaklah posisi berdiri tamu tidak di depan pintu dan menghadap dalam ruangan rumah. poin ini juga hak sang pemilik rumah untuk mempersiapkan dirinya dan rumahnya dalam menerima tamu. Sehingga dalam posisi tersebut apa yang ada di dalam rumah tidak langung terlihat oleh sang tamu sebelum di izinkan oleh sang pemilik rumah. Sebagaimana amalan Rasulullah saw dari Abdullah bin Bisyr ia berkata :

    "Adalah Rasulullah salallahu alaihi wasalam apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapakan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamualaikum...assalamualaikum..." (HR.Abu Dawud)

    4. Tidak Mengintip 

    Mengintip kedalam rumah sering terjadi ketika seseorang penasaran apakah di dalam rumah ada orang atau tidak. Padahal raulullah saw sangat mencela perbuatan ini dan memberi ancaman kepada para pengintip sebagaimana dalam sabdanya:

    "Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya pakai batu kecil lalu kamu mencungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan)

    Dari Anas bin Malik ra sesungguhnya ada seorang laki-laki mengintip sebagian kamar Nabi SAW, lalu nabi berdiri dan menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang untuk menusuk orang itu.(HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan)

    5. Kembali Pulang Jika Disuruh Pulang

    Kita harus menunda kunjungan atau dengan kata lain kita harus pulang kembali ketika telah tiga kali salam tidak di jawab atau si pemilik rumah menyuruh kita pulang kembali. Sehingga seorang tamu disuruh pulang, hendaknya ia tidak tersinggung atau merasa di lecehkan karena hal ini termasuk adab yang penuh hikmah dalam syariat Islam.

    Diantara hikmahnya adalah hal ini demi menjaga hak-hak  pemilik rumah. Allah SWT berfirman :

    "Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan ika dikatakan kepdamu: kembali (saja) lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. An-Nuur :28)

    7. Menjawab Dengan Nama Jelas Jika Pemilik Rumah Bertanya "Siapa?"

    Terkadang si pemilik rumah ingin mengetahui dari dalam siapakah yang tamu datang, sehingga bertanya "siapa?" maka hendaknya sang tamu menjawab dengan "saya" atau "aku" atau yang semacamnya, tetapi sebutkan nama dengan jelas. Sebagaimana terdapat dalam riwayat dari Jabir ra, dia berkata :

    "Aku mendatangi Rasulullah SAW, maka aku mengetuk pintu, lalu beliau bertanya ,'Siapa?' maka aku menjawab, 'saya.' Lalu beliau bertanya, 'Saya, Siapa?' Sepertinya beliau tidak suka" (HR. Bukhari dan Muslim)

    Demikina beberapa poin yang harus kita lakukan saat hendak bertamu ke rumah orang lain. Dengan mengetahui adab-adab yang telah di ajarkan rasulullah saw ini, membuat kita lebih lapang kepada saudara kita sebagai tuan rumah, ketika ia menjalankan haknya sebagai pemilik rumah.



  • 0 Post a Comment:

    Post a Comment

    Categories

    Credits

    Design by - Blogger Templates

    Main Tags

    About Us

    Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's.

    Updates

    {getWidget} $results={3} $label={recent} $type={list2}

    JSON Variables

    Comments

    {getWidget} $results={3} $label={comments} $type={list1}